21.55

Heboh Susu Melamine

Insiden tercemarnya produk susu dari China membuat kita semua cemas dan takut terutama untuk memilih produk makanan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Berikut sedikit ulasan mengenai produk "Susu MELAMINE" ini. It's So Dangerous!!!


Pencemaran Susu Bubuk dengan "MELAMINE"
MELAMINE adalah bahan kimia yang digunakan dalam industri sebagai bahan dasar pembuatan plastik, lem dan pupuk. Plastik dari MELAMINE, karena sifatnya yang tahan panas, sering digunakan sebagai bahan pembuatan peralatan makan.

Mengapa MELAMINE ditambahkan dalam Susu Bubuk?
Nutrisi terpenting yang terdapat dalam susu adalah protein, dan MELAMINE memiliki protein sejenis yang mengandung Nitrogen. MELAMINE yang dipermasalahkan adalah senyawa organik bersifat basa dengan rumus C3H6N6, kandungan nitrogennya sampai 66 persen, biasa didapat sebagai kristal putih.



Berdasarkan informasi di situs WHO, pencampuran MELAMINE pada susu berawal dari tindakan pengoplosan susu dengan air. Akibat pengenceran ini, kandungan protein susu turun. Karena pabrik berbahan baku susu biasanya mengecek kandungan protein melalui penentuan kandungan nitrogen, penambahan MELAMINE dimaksudkan untuk mengelabui pengecekan agar susu encer tadi dikategorikan normal kandungan proteinnya.

Kapan Kasus Ini Ditemukan?

Tahun 2007!!! Kasus yang mirip pernah terjadi secara luas tahun lalu akibat pengoplosan MELAMINE ke dalam makanan hewan dari China. Akibatnya, ratusan anjing dan kucing mati serta ribuan lainnya menderita gagal ginjal.

Sejauh ini sudah 6.244 bayi di China yang sakit setelah meminum susu formula terkontaminasi MELAMINE. Hasil penyelidikan menunjukkan, ribuan bayi tersebut mengalami batu ginjal setelah mengonsumsi susu formula terkontaminasi MELAMINE. 158 bayi di antaranya mengalami gagal ginjal akut. Empat bayi meninggal.


Apa yang Terjadi Bila MELAMINE Dicerna Tubuh?
Organ tubuh yang paling cepat mengalami gangguan adalah ginjal, yang berfungsi membuang racun-racun. Jika konsentrasi racun -dalam hal ini MELAMINE- terlalu tinggi, akan mengganggu fungsi ginjal. MELAMINE akan tetap "tinggal" dalam ginjal dan dapat menjadi "batu ginjal". Batu ginjal inilah yang dapat menyumbat saluran kecil di ginjal yang kemudian dapat menghentikan produksi urine, gagal ginjal, bahkan kematian. Tindakan mengangkat batu ginjal tidak berarti masalah selesai. Setelah batu ginjal diangkat, masih ada batu-batu kecil yang menyebabkan kerusakan seluruh fungsi terkait ginjal.


Jika susu yang tercemar melamin dikonsumsi, maka akan menimbulkan gangguan metabolisme pada bayi dan anak-anak. Penggunaan MELAMINE pada susu bisa menimbulkan serangan akut pada saluran pencernaan, di antaranya muntah dan mencret. Efek pertama yang timbul adalah gangguan pencernaan. Kemudian, fungsi-fungsi organ tubuh lain juga akan mengalami gangguan, bahkan kerusakan, mulai dari fungsi otak, hati, ginjal, mata, dan telinga. Bahkan bisa menyebabkan kematian.


Produk - produk yang harus dihindari
Dengan adanya kasus ini tentunya mengharuskan konsumen untuk selalu berhati - hati di dalam mengmilih produk makanan atau minuman. Ada baiknya menghindari produk makanan dan minuman yang mengandung atau berbahan baku susu atau creamer. Berikut adalah produk - produk yang mengandung susu dan perusahaan - perusahaan yang terimbas kasus "Susu MELAMINE".


Pelajaran yang dapat diambil
Pertama, analisis protein dalam makanan dengan metode penentuan nitrogen dalam kasus ini ternyata dapat dikelabui dengan bahan lain yang kandungan nitrogennya tinggi. Padahal, terdapat cara-cara lain untuk analisis protein selain dengan penentuan kandungan nitrogen, yang dalam kasus seperti ini perlu dilakukan.

Kedua, pengetahuan tentang bahaya penggunaan bahan aditif makanan harus diberikan ke semua kalangan dan lapisan masyarakat, terlebih yang terlibat dalam produksi makanan.

Keinginan mendapat keuntungan lebih besar, yang mungkin dipadukan dengan ketidaktahuan, ternyata berdampak amat besar. Dalam skala yang berbeda dan melibatkan bahan yang berbeda, di sekitar kita banyak kasus seperti ini, misalnya kasus boraks, formalin, dan sebagainya. ”Keuntungan” yang didapat dari tindak seperti ini tidak akan dapat membayar kerugian yang diakibatkannya, apalagi sampai hilangnya nyawa bayi-bayi tak berdosa.

Semoga Bermanfaat
(dari berbagai sumber)

0 comments: